Mei 07, 2019


Gadget dan Pemuda Islam Adab Bersosial Media

Oleh:
M. Kava Zulfikri

Perkembangan  teknologi dan informasi membawa sejuta kemudahan untuk masyarakat. Namun, jika perkembangan ini tidak dikawal dengan adab dan agama akan membawa kepada jurang kebatilan yang sulit dihindari. Dampak buruk TI inipun tidak sulit untuk dicari buktiny,

Dalam SIRKULASI , Ust. Syaiful Bahktiar memaparkan beberapa dampak sertaadab-adab yang harus diperhatikan dalam bersosial media. Dampak kemajuan IT salah satunya adalah pertama, Melahirkan Eksistensi diri, dimana hal ini menuntut pengguna gadget untuk berfoto, selfi, dan ingin mengenalkan kepada khalayak umum bahwa ini, aku dan ini kami. Sehingga terkadang melahirkan hal-hal yang tidak ada gunanya. Dampak yang kedua yaitu, mengurangi interaksi kita dengan orang lain. Bukti tersebut dapat kita lihat pada kaum milenial dimana ketika sudah main game tidak peduli dengan orang yang disampingnya, bahkan berbicara sampai mendengarkan dengan orang lain dibarengi dengan main game, chat-chat-an ataupun medsos lainya. Jika kita sadari bersama hal tersebut sangatlah jauh dari tataran adab yang telah digariskan dengan agama islam. Akibatnya, terkadang tidak paham apa yang dikatakan orang lain kepadanya. Ketiga, memicu terjadinya serangan penyakit mental, dimana terkadang orang yang seperti ini akan mengalami keresahan diri yang berkepanjangan, iri atas orang lain, tidak nyaman sendiri, kepo lihat lihat status teman, nge-like,komentar, dll. Keempat lahir budaya konsumerisme yaitu adanya pembelian yang terkadang tidak dibutuhkan dan sekedar mengikuti trending. Kelima, Mager, malas beraktifitas, medingan kumpul dengan media sosial. Dampak keenam, yaitu waktu istirahat berkurang, yang mana biasanya kita bermain buka buka facebook, instagram, twitter, watshap, youtube dan anehnya tidak kita sadari sudah mengahibiskan waktu berjam-jam.

Sebagai orang muslim sekaligus berpindidikan kita harus memperhatikan adab-adab bersosial media apalagi berkomunikasi dengan lawan jenis. Sebenarnya banyak yang harus kita perhatikan, namun setidaknya 3 hal yaitu, usahakan untuk berkomunikasi seperlunya saja, hindari komunikasi yang tidak perlu. Kemudian, menjaga sopan santun dan tidak menyusahkan orang lain. Yang terkahir adalah menjaga perasaan orang lain. Fenomena yang terjadi banyak orang yang melupakan ketiga hal tersebut. Sebab semuanya dianggap lucu-lucuan misalnya memanggil nama orang lain dengan sebutan hewan, anggota vital, dan yang lain. Padahal jika hal ini dianggap lucu-lucuan secara tidak sadar akan melukai hati orang lain, dan akhirnya kebiasan tersebut menjadi kebiasaan, penjelasan dari Ust. aktivis lingkar pena. Imbuhnya, jangan pernah menebar kebencian dan jangan memposting sesuatu yang berpotensi menimbulkan rasa resah. Diakhir SIRKULASI tersebut Ust Syaiful juga menghimbau kepada dirinya dan hadirin untuk mematikan handphone ketika berkomunikasi dengan orang lain, ketika rapat dan kuliah karena akan mengganggu konstrasi kita. Selanjutnya, membiasakan tabayyun dengan informasi karena kita tidak tahu fakta yang terjadi dengan melihat beberapa media online.

Adab yang lembut yang harus di perhatikan dalam berkomunikasi dengan lawan jenis adalah hindari percakapan yang tidak perlu dengan lawan jenis. Berbicara dengan tidak dibuat buat, merangsang lawan jenis. Menjaga pandangan dengan lawan jenis. Adapun pertanyaan besar yang dilontarkan oleh Ust, Syaiful dalam acara tersebut adalah dengan adanya akses yang serba mudah diera digital ini, akan kah menutup kemungkinan untuk tidak berkalwat dengan lawan jenis? Dan itulah yang perlu kita renungkan.




You Might Also Like

0 komentar

SUSUNAN PENGURUS UKM-KI STUDI ISLAM BERKALA MASA KHIDMAT 2021-2022

SUSUNAN PENGURUS  UKM-KI STUDI ISLAM BERKALA MASA KHIDMAT 2021-2022 Berdasarkan sidang musyawarah anggota tahunan (MAT) pada 11-13 Desember ...