Ar-Rahman & Ar-Rahim: Maha Pengasih dan Penyayang Setiap Hari

Februari 13, 2020


Allah subhanahu wata’ala mempunyai 99 asma yang baik, biasa kita sebut dengan asmaul husna. Dua di antara dari 99 asma tersebut yakni Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Asma Allah tersebut sering kali kita dengar bahkan di tiap sholat wajib selalu kita lafadzkan saat membaca surah al-fatihah.

“Barang siapa yang mengenal Allah melalui nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya, pasti dia akan mencintai-Nya!”
(Ibnul Qayyim, Al-Jawabul Kafi)

Sebenarnya, kita tau nggak sih makna dari Ar-Rahman dan Ar-Rahim? Ar-Rahman artinya Maha Pengasih, sedangkan Ar-Rahim artinya Maha Penyayang. Apakah hanya sebatas terminologi saja kita mengetaui makna dari dua asma Allah tersebut? Mari kita tela’ah bersama.

Ada ulama yang mengatakan bahwa Ar-Rahman artinya memberikan kasih sayang secara umum kepada seluruh makhluk-Nya di dunia, sedangkan Ar-Rahim artinya Allah memberikan kasih sayang secara khusus kepada orang-orang beriman saja di akhirat. Baca selengkapnya.

Dalam Shahih al-Bukhari melalui jalur Abu Hurairah RA, Rasulullah pernah menyatakan, Pada hari penciptaannya, Allah menciptakan 100 rahmat (kasih sayang). 99 rahmat (kasih sayang) masih dipegang oleh Allah untuk disimpan. Hanya satu rahmat saja yang disebakan oleh Allah bagi seluruh makhluk-Nya. Sementara menurut Shahih Musli dari Salman Al-Farisi, satu rahmat itu disebar di muka bumi sehingga cukup bagi seorang ibu menyayangi anaknya dan semua makhluk baik manusia, burung, semua jenis hewan dan jin dapat mengasihi satu sama lain. Lalu 99 rahmat sengaja ditahan oleh Allah untuk memberi rahmat bagi seluruh hamba-Nya pada hari kiamat. Baca selengkapnya.

Rahmat yang kita terima berasal dari Allah. Allah lah yang berkuasa atas pemberian rahmat pada kita semua. Rahmat adalah manifestasi kasih sayang dari Allah. Bentuknya apa saja? Dalam al-qur’an sendiri kata rahmat disebutkan sebanyak 145 kali dengan makna dan esensi yang berbeda-beda. Setidaknya ada 14 makna yang dapat dijabarkan, diantaranya: 1) Rahmat bermakna agama islam; 2) Rahmat bermakna surga; 3) Rahmat berarti hujan; 4) Rahmat berarti kenabian; 5) Rahmat bermakna nikmat; 6) Rahmat berarti al-quran; 7) Rahmat bermakna rezeki; 8) Rahmat berarti pertolongan dan kemenangan; 9) Rahmat bermakna sehat wal ‘afiat; 10) Rahmat berarti cinta; 11) Rahmat berarti keimanan; 12) Rahmat berarti taufik; 13) Rahmat berarti Nabi Isa AS; 14) Rahmat berarti Rasulullah SAW.

Lalu, sebenarnya siapa sih yang bisa menerima rahmat dari Allah? Tidak sembarang insan loh yang bisa menerima dan merasakan rahmat dari Allah.

“......Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
(Q.S. Al-A’raf: 56)

Ayat tersebut mengandung makna bahwa tiap orang yang baik akan mendapatkan rahmat dari Allah. Secara tersirat terlihat pula anjuran untuk berbuat baik. Supaya apa? Supaya mendapat rahmat Allah, kasih sayang dari Allah. Dari Tafsir Quraish Shihab mengatakan bahwa rahmat Allah pasti terlaksananya. Allah tidak akan mengingkari janji-Nya.

Rahmat dari Allah tidak serta merta hadir dalam hidup kita. Rahmat itu dijemput, bukan ditunggu. Berlaku baik (berbuat ihsan) merupakan salah satu jalan untuk menjemput rahmat. Berbuat baik maknanya sangat luas. Mudahnya kita pahami: menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Misal: melaksanakan rukun islam, mempercayai rukun iman, perbanyak dzikir, tidak meminum khamr dan makan daging babi, dan lain sebagainya.

“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia adalah Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
(Q.S. Al-Ahzab: 43)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah sangat berlaku baik kepada makhluk-Nya. Bagaimana tidak, Allah bersholawat untuk hamba-Nya dengan cara memberi rahmat, malaikat-nya akan mendoakan supaya makhluk-Nya tersebut dimohonkan ampunan. Syaratnya sederhana, tetapi rumit mengaplikasikannya. Apa? Jadilah hamba yang seutuhnya beriman pada-Nya. Mudah diucapkan dan tak mudah untuk dilakukan.

Kasih sayang Allah tercurahkan tiap harinya. Allah bukan Maha Pelit. Dia begitu sayang pada makhluk-Nya. Terkadang kita saja yang tak menyadarinya. Tak sedikit orang di muka bumi ini yang merasa jika dia tak pernah disayangi oleh orang lain. Padahal ada Allah yang selalu melimpahkan kasih sayang untuknya tiap hari. Bukankah sehat dan  dapat menghirup udara segar tiap harinya adalah wujud dari rahmat? Bukankah tersedianya apa yang kita butuhkan adalah sebuah rahmat? MasyaAllah, Allah sangat sayang dengan kita.

Masih meragukan kasih sayang Allah? Coba deh muhasabah diri dulu. Berhenti sejenak melakukan aktivitas, tutup mata, dan tarik napas. Mindset dan bilang ke diri kia, “Allah tidak pernah membenci hamba-Nya. Allah selalu sayang padaku tiada henti. Terima kasih ya Allah, Engkau telah memberikan rahmat kepadaku.”

Semoga kita senantiasa menjadi hamba Allah yang ta’at dan dilimpahi rahmat dari-Nya, aamiin yaa robbal’alamin...

*ditulis oleh Amalia Zulfa P. (2017)

You Might Also Like

0 komentar

SUSUNAN PENGURUS UKM-KI STUDI ISLAM BERKALA MASA KHIDMAT 2021-2022

SUSUNAN PENGURUS  UKM-KI STUDI ISLAM BERKALA MASA KHIDMAT 2021-2022 Berdasarkan sidang musyawarah anggota tahunan (MAT) pada 11-13 Desember ...