Allah subhanahu wata’ala mempunyai 99
asma yang baik, biasa kita sebut dengan asmaul husna. Dua di antara dari 99
asma tersebut yakni Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Asma Allah tersebut sering
kali kita dengar bahkan di tiap sholat wajib selalu kita lafadzkan saat membaca
surah al-fatihah.
“Barang siapa yang mengenal Allah melalui
nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya, pasti dia akan
mencintai-Nya!”
(Ibnul Qayyim, Al-Jawabul Kafi)
Sebenarnya, kita tau nggak sih makna dari
Ar-Rahman dan Ar-Rahim? Ar-Rahman artinya Maha Pengasih, sedangkan Ar-Rahim
artinya Maha Penyayang. Apakah hanya sebatas terminologi saja kita mengetaui
makna dari dua asma Allah tersebut? Mari kita tela’ah bersama.
Ada ulama yang mengatakan bahwa
Ar-Rahman artinya memberikan kasih sayang secara umum kepada seluruh
makhluk-Nya di dunia, sedangkan Ar-Rahim artinya Allah memberikan kasih sayang
secara khusus kepada orang-orang beriman saja di akhirat. Baca selengkapnya.
Dalam Shahih al-Bukhari melalui jalur
Abu Hurairah RA, Rasulullah pernah menyatakan, Pada hari penciptaannya, Allah
menciptakan 100 rahmat (kasih sayang). 99 rahmat (kasih sayang) masih dipegang
oleh Allah untuk disimpan. Hanya satu rahmat saja yang disebakan oleh Allah
bagi seluruh makhluk-Nya. Sementara menurut Shahih Musli dari Salman Al-Farisi,
satu rahmat itu disebar di muka bumi sehingga cukup bagi seorang ibu menyayangi
anaknya dan semua makhluk baik manusia, burung, semua jenis hewan dan jin dapat
mengasihi satu sama lain. Lalu 99 rahmat sengaja ditahan oleh Allah untuk
memberi rahmat bagi seluruh hamba-Nya pada hari kiamat. Baca selengkapnya.
Rahmat yang kita terima berasal dari
Allah. Allah lah yang berkuasa atas pemberian rahmat pada kita semua. Rahmat
adalah manifestasi kasih sayang dari Allah. Bentuknya apa saja? Dalam al-qur’an
sendiri kata rahmat disebutkan sebanyak
145 kali dengan makna dan esensi yang berbeda-beda. Setidaknya ada 14 makna
yang dapat dijabarkan, diantaranya: 1) Rahmat bermakna agama islam; 2) Rahmat
bermakna surga; 3) Rahmat berarti hujan; 4) Rahmat berarti kenabian; 5) Rahmat
bermakna nikmat; 6) Rahmat berarti al-quran; 7) Rahmat bermakna rezeki; 8)
Rahmat berarti pertolongan dan kemenangan; 9) Rahmat bermakna sehat wal ‘afiat;
10) Rahmat berarti cinta; 11) Rahmat berarti keimanan; 12) Rahmat berarti
taufik; 13) Rahmat berarti Nabi Isa AS; 14) Rahmat berarti Rasulullah SAW.
Lalu, sebenarnya siapa sih yang bisa
menerima rahmat dari Allah? Tidak sembarang insan loh yang bisa menerima dan
merasakan rahmat dari Allah.
“......Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
(Q.S. Al-A’raf: 56)
Ayat tersebut mengandung makna bahwa
tiap orang yang baik akan mendapatkan rahmat dari Allah. Secara tersirat
terlihat pula anjuran untuk berbuat baik. Supaya apa? Supaya mendapat rahmat
Allah, kasih sayang dari Allah. Dari Tafsir Quraish Shihab mengatakan bahwa
rahmat Allah pasti terlaksananya. Allah tidak akan mengingkari janji-Nya.
Rahmat dari Allah tidak serta merta
hadir dalam hidup kita. Rahmat itu dijemput, bukan ditunggu. Berlaku baik
(berbuat ihsan) merupakan salah satu
jalan untuk menjemput rahmat. Berbuat baik maknanya sangat luas. Mudahnya kita
pahami: menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Misal:
melaksanakan rukun islam, mempercayai rukun iman, perbanyak dzikir, tidak
meminum khamr dan makan daging babi, dan lain sebagainya.
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya
(memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
kepada cahaya (yang terang). Dan Dia adalah Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”
(Q.S. Al-Ahzab: 43)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah
sangat berlaku baik kepada makhluk-Nya. Bagaimana tidak, Allah bersholawat
untuk hamba-Nya dengan cara memberi rahmat, malaikat-nya akan mendoakan supaya
makhluk-Nya tersebut dimohonkan ampunan. Syaratnya sederhana, tetapi rumit
mengaplikasikannya. Apa? Jadilah hamba yang seutuhnya beriman pada-Nya. Mudah
diucapkan dan tak mudah untuk dilakukan.
Kasih sayang Allah tercurahkan tiap
harinya. Allah bukan Maha Pelit. Dia begitu sayang pada makhluk-Nya. Terkadang
kita saja yang tak menyadarinya. Tak sedikit orang di muka bumi ini yang merasa
jika dia tak pernah disayangi oleh orang lain. Padahal ada Allah yang selalu
melimpahkan kasih sayang untuknya tiap hari. Bukankah sehat dan dapat menghirup udara segar tiap harinya
adalah wujud dari rahmat? Bukankah tersedianya apa yang kita butuhkan adalah
sebuah rahmat? MasyaAllah, Allah sangat sayang dengan kita.
Masih meragukan kasih sayang Allah?
Coba deh muhasabah diri dulu. Berhenti sejenak melakukan aktivitas, tutup mata,
dan tarik napas. Mindset dan bilang ke diri kia, “Allah tidak pernah membenci
hamba-Nya. Allah selalu sayang padaku tiada henti. Terima kasih ya Allah, Engkau
telah memberikan rahmat kepadaku.”
Semoga kita senantiasa menjadi hamba Allah
yang ta’at dan dilimpahi rahmat dari-Nya, aamiin yaa robbal’alamin...