NGAJI SANGUNE POSO

Mei 31, 2018


SYI'AR ONLINE SIB

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

NGAJI SANGUNE POSO
Materi ke 1

Kitab yang menerangkan hukum-hukum berpuasa :

وَهُوَ وَالصَّوَمُ مَصْدَرَانِ مَعْنَاهُمَا لُغَةً أَلْاِمْسَاكُ وَشَرْعًا إِمْسَاكُ عَنْ مُفْطِرٍ بِنِيَّةٍ مَخْصُوْصَةٍ جَمِيْعَ نَهَارٍ قَابِلٍ لِلصَّوْمِ مِنْ مُسْلِمٍ عَاقِلٍ طَاهِرٍ مِنْ حَيْضٍ وَنِفَاسٍ
Shiyam dan shoum kedua-duanya adalah masdar (isim manshub yang dalam tasrifan fi’il jatuh pada urutan ketiga : SOOMA, YA SUUMU, SOUMAN صام، يصوم، صوما).
Arti makna Shiyam dan Shoum menurut bahasa adalah Imsak (MENAHAN). Dan menurut istilah Syara’ yaitu menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, disertai dengan niat yang telah ditentukan, sepanjang siang hari yang sah dilakukan puasa dari seorang muslim, yang mempunyai akal, yang suci dari Haid dan nifas.

وَشَرَائِطُ وُجُوْبِ الصِّيَامِ ثَلاَثَةُ أَشْيَاءَ وَفِيْ بَعْضِ النُّسَخِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ : اْلإِسْلَامُ وَالْبُلُوْغُ وَالعَقْلُ وَالقُدْرَةُ عَلَى الصَّوْمِ. وَهَذَا هُوَالسَّاقِطُ عَلَى نُسْخَة الثَّلاَثَةِ، فَلاَيَجِبُ اَلصَّوْمُ عَلَى الْمُتَّصِفِ بِأَضْدَادِ ذَالِكَ.
Syarat wajibnya puasa yaitu ada 3 perkara, dan menurut sebagian salinan kitab matan ditulis ada 4 perkara yaitu :
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Mampu/kuasa untuk berpuasa.
Dan yang keempat inilah (kudrot/mampu) yang gugur dari tulisan salinan kitab yg menyebutkan bahwa syarat wajib puasa hanya ada 3 perkara. Maka tidaklah wajib bagi orang yang memiliki sifat lawan dari 4 perkara diatas.

كِتَابُ أَحْكَمِ الصِّيَامِ : Shiyam dan shoum


Materi ke 2

وَفَرَائِضُ الصَّوْمِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ
1. اَحَدُهَا أَلنِّيَّةُ بِالْقَلْبِ، فَأِنْ كَانَ اَلصَّوْمُ فَرْضًا كَرَمْضَانَ أَوْ نَذْرًا فَلَا بُدَّ مِنْ إِيْقَاعِ النِّيَّةِ لَيْلاً وَيَجِبُ اّلتَّعْيِيْنُ فِيْ صَوْمِ الفَرْضِ كَرَمْضَانَ وَأَكْمَلُ نِيَّةِ صَوْمِهِ أَنْ يَقُوْلَ الشَّخْصُنَوَيْتُ صَوْمَ غَـدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَّةِ لِلهِ تَعَالَى
Kefardhuan/rukun berpuasa itu ada 4 perkara :
Fardhu puasa yang pertama dari yang empat adalah niat dalam hati. Maka seandainya berpuasa fardhu seperti puasa Romadhon atau puasa Nadzar hendaklah saat menghadirkan niat dalam hati pada malamnya. Dan wajib menentukan puasa fardhu seperti puasa romadhon.
Sedangkan kesempuraan niat puasa Romadhon “Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa`I fardhi syahri ramadhoni haadzihis-sanati lillahi ta’ala” saya niat berpuasa hari esok sebagai kewajiban puasa bulan Romadhon tahun ini lillahi ta’ala.

2. وَالثَّانِى اَلْإِمْسَاكُ عَنِ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ وَإِنْ قَلَّ اَلْمَأْ كُوْلُ وَالْمَشْرَبُ عِنْدَالتَّعَمُّدِ فَأِنْ اَكَلَ نَاسِيًا اَوْ جَاهِلًا لَمْفْطِرْ اِنْ كَانَ قَرِيْبَ عَهْدٍ بِالْإِسْلَامِ أَوْنَشَأَ بَعِيْدًا عَنِ الْعُلَمَآءِ وَأِلّاَ اَفْطَرَ
Dan fardhu puasa yang kedua dari yang empat yaitu menahan diri dari makan dan minum meskipun hanya sedikit sesuatu yang dimakan atau diminum jika disengaja. Maka seandainya makan dan minum karena lupa atau jahil (tidak tahu hal tsb membatalkan) maka hal tersebut tidak membatalkan puasanya. Kemungkinan hal itu karena orang tersebut masih awam dalam agama islam atau baru masuk islam ataupun juga karena orang tersebut jauh dari ulama (sehingga tidak tahu pembatalan puasa). Jika ia tdk lupa dan iapun tahu hukumnya maka batallah puasa karena makan dan minumnya.


Materi ke 3

3. والثَّالِثُ الْجِمَاعُ عَامِدًا، وَأَمَّالْجِمَاعُ نَاسِيًا فَكَالْاَكْلِ نَاسِيًا
Fardhu puasa yang ketiga dari yang empat yaitu menahan Jima’ (bersetubuh) halnya disengaja (siang hari), adapun Jima’ halnya lupa sedang berpuasa maka hukumnya sama seperti lupa makan dan minum saat berpuasa (tidak batal)

4. وَالرَّابِعُ تَعَمَّدُالْقَيْءِ فَلَوْ غَلَبَهُ اَلْقَيْءِ لَمْ يَبْطُلْ صَوْمُهُ
Fardhu puasa yang keempat yaitu menahan dari muntah yang disengaja, maka seandainya muntah bukan disengaja orang tsb, maka tidaklah batal puasanya.
---------->><<---------


Materi ke 4

PERKARA YG MEMBATALKAN PUASA :

وَالّذِيْ يَفْطُرُ بِهِ اَلصَّائِمُ عَشَرَةُ اَشْيَآءَ
yang membatalkan puasa itu ada 10 perkara :

1-2اَحَدُ هَا وَثَانِهَا مَا وَصَلَ عَمْدًا إِلىَ الْجَوْفِ اَلْمُنْفَتِحِ أَوْغَيْرِالْمُنْفَتِحِ كَالْوُصُوْلِ مِنْ مَأْمُوْمَةٍ إِلىَ الْرَأْسِ وَالْمُرَادُ اِمْسَاكُ صَأئِمِ عَنْ وُصُوْلِ عَيْنٍ اِلَى مَايُسَمَّى جَوْفًا
Yang pertama dan yang kedua dari yang sepuluh yaitu sesuatu yang dilakukan dg sengaja masuk ke jauf (rongga)
baik yg terbuka asli (yang tembus ke bagian dalam tubuh seperti mulut, hidung, telinga dan lain-lain)
maupun yang aslinya tidak terbuka seperti lubang baru karena suatu kecelakaan/operasi dan tembus ke dalam kepala.
Maksudnya adalah orang yang berpuasa harus mencegah masuknya sesuatu (benda) ke dalam jauf (rongga).

3.وَالثّالِثُ اَلْحُقْنَةُ فِيْ اَجَدِالسَّبِيْلَيْنِ وَهِيَ دَوَاءٌ يَحْقُنُ بِهِ الْمَرِيْضُ فِيْ قُبُلٍ اَوْدُبُرٍ اَلْمُعَبَّرِعَنْهُمَا فِى الْمَتْنِ بِالسَّبِيْلَيْنِ
Dan pembatal yang ketiga yaitu memasukan obat pada salah satu dari 2 lubang kemaluan, yaitu memasukan obat melalui lubang kubul (lubang kencing) atau dubur (lubang anus) bagi org sakit ( semisal ambeien dll).
kubul dan dubur inilah yg dimaksud dgn lafadz sabilaini السَّبِيْلَيْنِ pada kitab matan (taqrib).
---------->><<---------


Materi ke 5


PERKARA YG MEMBATALKAN PUASA (lanjutan) :

4. وَالرَّابِعُ اَلْقَيْءُ عَمْدًا فَإِنْ لَمْ يَعْتَمِدْ لَمْ يَبْطُلْ صَوْمُهُ كَمَا سَبَقَ
4. muntah dg disengaja, maka seandainya tidak disengaja tidaklah batal puasanya seperti keterangan yg lalu.

5. وَالْخَامِسُ اَلْوَطْءُ عَمْدًا فِى الْفَرْجِ ، فَلاَ يَفْطُرُ اَلصَّائِمُ بِالْجِمَاعِ نَاسِيًا كَمَا سَبَقَ
5. wathi (bersetubuh) dg disengaja pada farji (miss v), maka tidaklah batal orang yang berpuasa sebab bersetubuh karena lupa seperti perkara yang sudah dituturkan sbelumnya.

6. وَالسَّادِسُ اَلْاِنْزَالُ ، وَهُوَ خُرُجُ الْمَنِيِّ عَنْ مُبَاشَرَةٍ بِلاَ جِمَاعٍ مُحَرَّمًا كَإِخْرَاجِهِ بِيَدِّهِ أَوْ غَيْرَ مُحَرَّمٍ كَإِخْرَاجِهِ بِيَدِّ زَوْجَتِهِ أَوْجَارِيَتِهِ بِمُبَاشَرَةٍ عَنْ خُرُجِ الءمَنِيِّ بِاحْتِلَاَمٍ فَلَا إِفْـطَارَبِهِ جَزْمًا
6. inzal yaitu keluarnya sperma karena bersentuhan kulit tanpa jima’ ; baik yg hukumnya haram seperti melakukan onani sendiri , atau yg hukumnya tdk haram seperti onani dengan tangan istrinya atau gundiknya.
Maka jika keluarnya sperma bukan karena bersentuhan kulit (rangsangan) seperti disebabkan mimpi, maka tidaklah batal puasanya.

7-10. وَالسَّابِعُ إِلَى آخِرِ الْعَشَرَةِ : أَلْحَيْضُ، وَالنِّفَاسُ، وَالْجُنُوْنُ، وَالرِّدَّةُ.
7.Haidh
8. Nifas
9. Gila
10. Murtad.

فَمَتَى طَرَءَ شَيْءٌ مِنْهَا فِيْ اَثْنَاءِالصَّوْمِ ابطله
Maka kapan saja terjadi salah satu dari 10 perkara tsb saat puasa maka batal lah puasanya.
---------->><<---------


Materi ke 6

KESUNNAHAN DALAM PUASA

وَيُسْتَحَبُّ فِى الصَّوْمِ ثَلَاثَةُ أَشْيَآءَ :
Dan disunnahkan saat berpuasa 3 perkara :

أَحَدُهَا تَعْجِلُ الْفِطْرِ إِنْ تَحَقَّقَ اَلصَّائِمُ غُـرُبَ الشَّمْسِ، فَإِنْ شَكَّ فَلاَ يُعَجِّلُ الْفِطْرَ وَيُسَنُّ اَنْ يُفْطِرَ عَلَى تَمَرٍ وَاِلَّا فَمَاءٍ
1. menyegerakan berbuka, jika jelas dan yakin terhadap terbenamnya matahari (maghrib/waktu berbuka). Jika masih ragu maka tidak boleh menyegerakan berbuka puasa. Disunnahkan juga berbuka puasa dengan kurma, jika tak ada kurma maka dengan air putih.

وَالثَّانِى تَأْخِيْرُالسَّحُوْرِ مَالَمْ يَقَعْ فِىْ شَكٍّ وَيَحْصُلُ السَّحُوْرُ بِقَلِيْلِ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ
2. mengakhirkan sahur selama tak ada keraguan (datangnya waktu subuh) dan telah dihukumi sah sahurnya meski dengan sedikit makan dan minum.

وَالثَّالِثُ تَرْكُ الْهُجْرِ اَيْ الْفُخْشِ مِنَ الْكَلَاَمِ الْفَاخِشِ فَيَصُوْنُ اَلصَّائِمُ لِسَانُهُ عَنِ الْكَذِبِ وَالْغِيْبَةِ وَنَحْوِ ذَالِكَ كَالشَّتْمِ وَإِنْ شَتَمَهُ اَحَدٌ فَلْيَقُلْ مَرَّتَيْنِ اَوْ ثَلَاثًا إِنِّىْ صَائِمٌ إِمَّا بِلِسَانِهِ كَمَا قَالَ النَّوَوِيُّ فِيْ الْاَذْكَارِ اَوْ بِقَلْبِهِ كَمَا نَقَلَهُ اَلرَّفِعِيُّ عَنِ الْأَئِمَّةِ وَاقْتَصَرَ عَلَيْهِ
3. meninggalkan perkataan kotor. Maka hendaklah orang yang berpuasa menjaga lisannya dari perkataan bohong, ghibah (gosip) dll. seperti mengumpat. Dan jika ada seseorang yang mengumpat pada org yg berpuasa maka hendaklah ia berkata 2 kali atau 3 kali dengan ucapan “ innii shoo`imun” (sesungguhnya saya sedang berpuasa). Boleh dg lisan saja seperti pendapat Al Imam nawawi rahimahullah pada kitab Al Adzkar atau dengan hatinya sebagaimana pendapat Al Imam Rofi’i dari para Imam.
---------->><<---------


Materi ke 7

PUASA YANG TERLARANG

وَيَحْرُمُ صِيَامُ خَمْسَةِ اَيَّامٍ : اَلْعِيْدَانِ اَيْ صَوْمُ يَوْمِ عِيْدِالْفِطْرِ وَعِيْدِالْأَضْحَى وَاَيَّامِ التَّشْرِيْقِ وَهِيَ اَلثَّلَاثَةُ اَلَّتِيْ بَعْدَيَوْمِ النَحْرِ
Diharamkan berpuasa pada 5 hari :
yang pertama dan kedua yaitu pada hari raya ‘idul fithri dan hari raya ‘idul adh-ha dan pada hari Tasyrik yaitu 3 hari setelah idul kurban.

وَيَكْرَهُ تَحْرِيْمًا صَوْمُ يَوْمِ الشَّكِّ بِلَاسَبَبٍ يَقْتَضِيْ صَوْمَهُ وَاَشَارَالْمُصَنِّفُ لِبَعْضِ صُوَرِ هَاذَاالسَّبَبِ بِقَوْلِهِ اِلَّا اَنْ يُوَافِقَ عَادَةٌلَهُ فِيْ تَطَوُّعِهِ كَمَنْ عَادَتُهُ صِيَامُ يَوْمٍ وَإِفْطَارُ يَوْمٍ فَوَافَقَ صَوْمُهُ يَوْمَ الشَّكِّ وَلَهُ صِيَامُ يَوْمِ الشَّكِّ اَيْضًا عَنْ قَضَاءٍ وَنَذَرٍ. وَيَوْمُ الشَّكِ هُوَ يَوْمُ الثَّلاَثِيْنَ مِنْ شَعْبَانَ اِذْ لَمْ يَرَ اَلْهِلاَلُ لَيْلَتَهَا مِنَ الصَّحْوِ اَوْتَحَدَّثَ النَّاسُ بِرُؤْيَتِهِ وَلَمْ يَعْلَمْ عَدْلٌ رَوَاهُ اَوْشَهِدَ بِرُؤْيَتِهِ صِبْيَانٌ اَوْعَبِيْدٌ اَوْفَسَقَهُ.
Dan diharamkan (makruh tahrim) berpuasa pada yaumus syak tanpa ada sebab, Yaitu:
1. adanya kebiasaan orang tersebut melakukan puasa sunnah, seperti kebiasaan puasa daud jika bertepatan dengan yaumus syak, maka boleh bagi orang tersebut berpuasa pada hari itu,
2. puasanya berupa qodho dan puasa nadzar.
YAUMUS SYAK
artinya : hari yang meragukan (sdh masuk ramadhan apa belum) maksudnya adalah hari ke 30 dibulan sya’ban
1. jika TIDAK TERLIHAT Hilal pada malam harinya padahal cuacanya terang (tak ada awan) sedang ada kabar orang yang telah melihat hilal akan tetapi tidak diketahui orang tsb adil atau tidaknya.
2. atau hilal terlihat oleh anak kecil, hamba sahaya atau orang fasiq. (Orang2 yg tertolak persaksiannya).

Keterangan :
Perbedaan MAKRUH TAHRIM dengan HARAM

والفرق بين كراهة التحريم والحرام مع أن كلا يقتضي الإثم أن كراهة التحريم ما ثبتت بدليل يحتمل التأويل والحرام ما ثبت بدليل قطعي لا يحتمل التأويل من كتاب أو سنة أو إجماع أو قياس

Perbedaan antara makruh tahrim dan Haram yang kedua-duanya berakibat dosa
Makruh Tahrim : Ketetapan hukum yang berdasarkan dalil yang masih memungkinkan dita’wil (ditafsiiri)
Haram : Ketetapan hukum yang berdasarkan dalil yang tidak dapat lagi dita’wili baik berdasarkan alQuran, Hadits, Ijma ataupun Qiyas.
I’aanah at-Thoolibiin I/121.
---------->><<---------


Materi ke 8

KIFARAT PUASA

وَمَنْ وَطِئَ فِيْ نَهَارِرَمْضَانَ حَالَ كَوْنِهِ عَامِدًا فِيْ الْفَرِجِ وَهُوَ مُكَلَّفٌ بِالصَّوْمِ وَنَوَى مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ اَثِمٌ بِهَذَالْوَطْئِ لِاَجْلِ الصَّوْمِ، فعَلَيْهِ اَلْقَضَآءُ وَالْكِفَارَةُ
Barang siapa yang melakukan JIMA disiang hari bulan romadhon dg disengaja pada farji sedangkan ia terkena taklif (hukum wajib) puasa serta telah berniat pada malam harinya dan ia berdosa disebabkan melakukan persetubuhan karena (melanggar) kemuliaan puasa, maka WAJIB baginya mengqodho puasa dan membayar kifarat.

وَهِيَ عِتْقُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ وَفِيْ بَعْضِ النُّسَخِ سَلِيْمَةٍ مِنَ الْعُيُوْبِ اَلمُضِرَّةِ بِالْعَمَلِ وَالْكَسْبِ فَإِنْ لَمْ يَجِدْهَا فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ صَوْمَهُمَا فَإِطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًا اَوْ فَقِيْرًا لِكُلِّ مِسْكِيْنٍ مُدٌّ اَيْ مِمَّا يُجْزِءُ فِيْ صَدَقَةِ الْفِطْر
Maksud kifarat disini yaitu :
1. memerdekakan hamba sahaya (budak) mukmin. Dan menurut sebagian versi cetakan kitab : yang selamat dari ‘aib yang mengganggu amal dan pekerjaan.
2. Jika ia tidak menemukan budak tersebut, maka wajib baginya berpuasa 2 bulan berturut-turut,
3. jika tidak kuasa untuk berpuasa 2 bulan berturut-turut maka wajib memberi makan kepada 60 orang miskin atau orang faqir tiap-tiapnya 1 mud (675 gram) dari makanan pokok yg dikeluarkan pada zakat fitrah.

Ketiga pilihan itu tidak tersusun secara opsional, tapi kewajiban yang harus dilakukan secara berurutan. Artinya, kafarat nomor satu harus dilakukan terlebih dulu. Jika berhalangan, baru memilih opsi dua. Begitu juga, ketika opsi dua sudah dicoba namun ternyata lagi-lagi gagal, maka opsi ketiga boleh menjadi pilihan.

ِ فَإِنْ عَجَزَ عَنِ الْجَمِيْعِ اِسْتَقَرَّتْ اَلْكِفَارَةُ فِيْ ذِمَّتِهِ فَإِذَا قَـدَرَ بَعْدَ ذَلِكَ عَلَى خَصْلَةٍ مِنْ خِصَالِ الْكَفَارَةِ فَعَلَهَا.
Jika ia tak kuasa membayar semua tiga hal diatas itu MAKA kifarat menjadi tanggungan orang tersebut dan jika setelah itu, ia kuasa melakukan salah satu dari 3 kifarat diatas maka lakukanlah kifarat tersebut.

---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

You Might Also Like

0 komentar

SUSUNAN PENGURUS UKM-KI STUDI ISLAM BERKALA MASA KHIDMAT 2021-2022

SUSUNAN PENGURUS  UKM-KI STUDI ISLAM BERKALA MASA KHIDMAT 2021-2022 Berdasarkan sidang musyawarah anggota tahunan (MAT) pada 11-13 Desember ...