Kamis, 31 Mei 2018

BOLEHKAH ZAKAT FITRAH DENGAN UANG?

SYI'AR ONLINE SIB
1 JUNI 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

BOLEHKAH ZAKAT FITRAH DENGAN UANG?

Mendekati pembayaran zakat fitrah, banyak yang menanyakan mengenai bagaimana hukum zakat fitrah dengan uang, apakah diperbolehkan?

Memang terjadi perbedaan pendapat di antara Imam Madzhab.
Menurut Imam Syafi'i, Imam Malik dan Imam Ahmad tidak di perbolehkan. Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, Boleh.

Imam Syafi'i dalam Al-Umm, hlm. 2/73, menyatakan :

ﻭﻳﺆﺩﻱ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﻦ ﺃﻱ ﻗﻮﺕ ﻛﺎﻥ ﺍﻷﻏﻠﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻨﻄﺔ ﺃﻭ ﺍﻟﺬﺭﺓ ﺃﻭ ﺍﻟﻌﻠﺲ ﺃﻭ ﺍﻟﺸﻌﻴﺮ ﺃﻭ ﺍﻟﺘﻤﺮ ﺃﻭ ﺍﻟﺰﺑﻴﺐ، ﻭﻣﺎ ﺃﺩﻯ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺃﺩﻯ ﺻﺎﻋﺎً ﺑﺼﺎﻉ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻭﻻ ﻳﺆﺩﻱ ﻣﻦ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺐّ ﺇﻻ ﺍﻟﺤﺐّ ﻧﻔﺴﻪ، ﻻ ﻳﺆﺩﻱ ﺳﻮﻳﻘﺔ ﻭﻻ ﺩﻗﻴﻘﺎً ﻭﻻ ﻳﺆﺩﻱ ﻗﻴﻤﺘﻪ
"Seseorang hendaknya membayar zakat fitrah dari makanan pokok yang paling umum baginya dan tidak boleh mengeluarkan zakat fitrah dari harganya (berupa uang)".
(Lihat juga Imam Nawawi dalam Al Majmuk, 6/111)

Kiai Kholil dalam al - Matnu as - Syarif mengatakan :

ﻭَﻳُﺴَﻦُّ ﺍَﻥْ ﻳُﺨْﺮِﺟَﻬَﺎ ﻗَﺒْﻞَ ﺻَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟْﻌِﻴْﺪِ ﻭَﻳَﺠُﻮْﺯُ ﺇِﺧْﺮَﺍﺝُ ﺍﻟْﻘِﻴْﻤَﺔِ
"Dan disunahkan mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat ‘ ied. Boleh mengeluarkannya dengan qimah ( diuangkan )”.
(KH. Kholil Bangkalan, al -Matnu al - Syarif hal . 46 ).

Kiai Thaifur Ali Wafa dalam syarh Matnu as - Syarif mengomentari pendapat Kiai Kholil diatas dengan redaksi demikian :

( ﻗَﻮْﻟُﻪُ ﻭَﻳَﺠُﻮْﺯُ ﺇِﺧْﺮَﺍﺝُ ﺍﻟْﻘِﻴْﻤَﺔِ )
ﻭَﻫَﺬَﺍ ﻣِﻤَّﺎ ﺍﻧْﻔَﺮَﺩَ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻤُﺼَﻨِّﻒُ ﺭَﺣِﻤَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣِﻦْ ﺑَﻴْﻦِ ﺳَﺎﺋِﺮِ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻨَﺎ ﺭَﺣِﻤَﻬُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺇِﺫْ ﻟَﻢْ ﻳَﻘُﻞْ ﺑِﻪِ ﺃَﺣَﺪٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺄَﺋِﻤَّﺔِ ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻴَّﺔِ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺮَّﻣْﻠِﻲُّ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﻬَﺎﻳَﺔِ ﻓَﻠَﺎﺗُﺠْﺰِﺉُ ﺍﻟْﻘِﻴْﻤَﺔُ ﺑِﺎﻟْﺎِﺗِّﻔَﺎﻕِ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺸِّﺒْﺮَﺍﻣَﻠِﺴِﻲْ ﺃَﻱْ ﻣِﻦْ ﻣَﺬْﻫَﺒِﻨَﺎ
"Statemen Kiai Kholil, Boleh mengeluarkannya dengan qimah ( diuangkan ), pendapat ini termasuk pendapat pribadi beliau yang berbeda dengan para ashab Syafi’ iyyah, sebab tidak satupun ulama ’ Syafi ’ iyyah berpendapat demikian".
"Al - Ramli dalam Nihayahnya mengatakan, maka tidak mencukupi mengeluarkan zakat dengan qimah".
"Ali Syibramalisi dalam komentarnya mengatakan, maksudnya dari madzhab kami , Syafi ’ iyyah".
(KH. Thaifur Ali Wafa , al -Misan al-Lashif bisyarhi Matni al - Syarif , hal.949).

Dalam kitab Ghoyatu al- Talhishi al-Murad 112 :

ﺃﻓﺘﻰ ﺍﻟﺒﻠﻘﻴﻨﻲ ﺑﺠﻮﺍﺯ ﺇﺧﺮﺍﺝ ﺍﻟﻔﻠﻮﺱ ﺍﻟﺠﺪﺩ ﺍﻟﻤﺴﻤﺎﺓ ﺑﺎﻟﻤﻨﺎﻗﺮ ﻓﻲ ﺯﻛﺎﺓ ﺍﻟﻨﻘﺪ ﻭﺍﻟﺘﺠﺎﺭﺓ ﻗﺎﻝ ﺇﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﺍﻋﺘﻘﺪﻩ ﻭﺑﻪ ﺍﻋﻤﻞ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﺨﺎﻟﻔﺎ ﺑﺎﻟﻤﺬﻫﺐ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﺍﻟﻔﻠﻮﺱ ﺍﻧﻔﻊ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻘﻴﻦ ﻭﻟﻴﺲ ﻓﻴﻬﺎ ﻏﺶ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﻀﺔ ﺍﻟﻤﻐﺸﻮﺷﺔ ﻭﻳﺘﻀﺮﺭ ﻟﻠﻤﺴﺘﺤﻖ ﺇﺫﺍ ﻭﺭﺩﺕ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻻ ﻳﺠﺪ ﺑﺪﻻ ﺃﻩ ﻭﻳﺴﻊ ﺍﻟﻤﻘﻠﺪ ﺗﻘﻠﻴﺪﻩ ﻷﻧﻪ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺘﺨﺮﻳﺞ ﻭﺍﻟﺘﺮﺟﻴﺢ ﻻﺳﻴﻤﺎ ﺇﺫﺍ ﺭﺍﺟﺖ ﺍﻟﻔﻠﻮﺱ ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺭﻏﺒﺔ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻴﻬﺎ .
"Imam al-Bulqiny telah berfatwa tentang bolehnya mengeluarkan mata uang yang baru yang dinamakan dengan al-Munaqir dalam hal zakat mata uang dan perdagangan".

Pengarang kitab berkata :
"Sesungguhnya sesuatu yang Aku (pengarang) telah menyakininya, Aku mengerjakanya meskipuin hal itu bertentangan dengan Madzhab al-Syafi'i, dan uang lebih bermanfaat bagi orang yang berhak menerima zakat sedangkan didalamnya tidak ada unsur penipuan sebagaimana yang terjadi didalam permalsuan (percampuran) perak yang bisa merugikan bagi pemiliknya ketika hal itu sampai padanya sedangkan orang tersebut tidak emendapatkan penggatinya (selesai perkataan pengarang). Dan pengikut mempunyai toleransi terhadap yang diikuti karena Dia termasuk golongan ahli al-Tahrij dan al-Tarjih, Apalgi ketika uang itu yang diharapkan dan manusia (masyarakat) lebih suka dengan hal tersebut".

Al-Mabsuth, juz 3 hal. 107 (Madzhab Hanafi) :

ﻓﺈﻥ ﺃﻋﻄﻰ ﻗﻴﻤﺔ ﺍﻟﺤﻨﻄﺔ ﺟﺎﺯ ﻋﻨﺪﻧﺎ
"Jika memberikan zakat dengan uang maka boleh".

Jadi saya menyimpulkan bahwa :
Menurut Imam Syafi'i, Imam Malik dan Imam Ahmad tidak boleh. Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, Boleh.

NB :
Yang tidak sepakat silahkan tetapi jangan menyalahkan ajaran, karena perbedaan itu adalah Sunnatullah yang tujuannya adalah “Li Ta’arafuu.
---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

NGAJI SANGUNE POSO


SYI'AR ONLINE SIB

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

NGAJI SANGUNE POSO
Materi ke 1

Kitab yang menerangkan hukum-hukum berpuasa :

وَهُوَ وَالصَّوَمُ مَصْدَرَانِ مَعْنَاهُمَا لُغَةً أَلْاِمْسَاكُ وَشَرْعًا إِمْسَاكُ عَنْ مُفْطِرٍ بِنِيَّةٍ مَخْصُوْصَةٍ جَمِيْعَ نَهَارٍ قَابِلٍ لِلصَّوْمِ مِنْ مُسْلِمٍ عَاقِلٍ طَاهِرٍ مِنْ حَيْضٍ وَنِفَاسٍ
Shiyam dan shoum kedua-duanya adalah masdar (isim manshub yang dalam tasrifan fi’il jatuh pada urutan ketiga : SOOMA, YA SUUMU, SOUMAN صام، يصوم، صوما).
Arti makna Shiyam dan Shoum menurut bahasa adalah Imsak (MENAHAN). Dan menurut istilah Syara’ yaitu menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, disertai dengan niat yang telah ditentukan, sepanjang siang hari yang sah dilakukan puasa dari seorang muslim, yang mempunyai akal, yang suci dari Haid dan nifas.

وَشَرَائِطُ وُجُوْبِ الصِّيَامِ ثَلاَثَةُ أَشْيَاءَ وَفِيْ بَعْضِ النُّسَخِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ : اْلإِسْلَامُ وَالْبُلُوْغُ وَالعَقْلُ وَالقُدْرَةُ عَلَى الصَّوْمِ. وَهَذَا هُوَالسَّاقِطُ عَلَى نُسْخَة الثَّلاَثَةِ، فَلاَيَجِبُ اَلصَّوْمُ عَلَى الْمُتَّصِفِ بِأَضْدَادِ ذَالِكَ.
Syarat wajibnya puasa yaitu ada 3 perkara, dan menurut sebagian salinan kitab matan ditulis ada 4 perkara yaitu :
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Mampu/kuasa untuk berpuasa.
Dan yang keempat inilah (kudrot/mampu) yang gugur dari tulisan salinan kitab yg menyebutkan bahwa syarat wajib puasa hanya ada 3 perkara. Maka tidaklah wajib bagi orang yang memiliki sifat lawan dari 4 perkara diatas.

كِتَابُ أَحْكَمِ الصِّيَامِ : Shiyam dan shoum


Materi ke 2

وَفَرَائِضُ الصَّوْمِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ
1. اَحَدُهَا أَلنِّيَّةُ بِالْقَلْبِ، فَأِنْ كَانَ اَلصَّوْمُ فَرْضًا كَرَمْضَانَ أَوْ نَذْرًا فَلَا بُدَّ مِنْ إِيْقَاعِ النِّيَّةِ لَيْلاً وَيَجِبُ اّلتَّعْيِيْنُ فِيْ صَوْمِ الفَرْضِ كَرَمْضَانَ وَأَكْمَلُ نِيَّةِ صَوْمِهِ أَنْ يَقُوْلَ الشَّخْصُنَوَيْتُ صَوْمَ غَـدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَّةِ لِلهِ تَعَالَى
Kefardhuan/rukun berpuasa itu ada 4 perkara :
Fardhu puasa yang pertama dari yang empat adalah niat dalam hati. Maka seandainya berpuasa fardhu seperti puasa Romadhon atau puasa Nadzar hendaklah saat menghadirkan niat dalam hati pada malamnya. Dan wajib menentukan puasa fardhu seperti puasa romadhon.
Sedangkan kesempuraan niat puasa Romadhon “Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa`I fardhi syahri ramadhoni haadzihis-sanati lillahi ta’ala” saya niat berpuasa hari esok sebagai kewajiban puasa bulan Romadhon tahun ini lillahi ta’ala.

2. وَالثَّانِى اَلْإِمْسَاكُ عَنِ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ وَإِنْ قَلَّ اَلْمَأْ كُوْلُ وَالْمَشْرَبُ عِنْدَالتَّعَمُّدِ فَأِنْ اَكَلَ نَاسِيًا اَوْ جَاهِلًا لَمْفْطِرْ اِنْ كَانَ قَرِيْبَ عَهْدٍ بِالْإِسْلَامِ أَوْنَشَأَ بَعِيْدًا عَنِ الْعُلَمَآءِ وَأِلّاَ اَفْطَرَ
Dan fardhu puasa yang kedua dari yang empat yaitu menahan diri dari makan dan minum meskipun hanya sedikit sesuatu yang dimakan atau diminum jika disengaja. Maka seandainya makan dan minum karena lupa atau jahil (tidak tahu hal tsb membatalkan) maka hal tersebut tidak membatalkan puasanya. Kemungkinan hal itu karena orang tersebut masih awam dalam agama islam atau baru masuk islam ataupun juga karena orang tersebut jauh dari ulama (sehingga tidak tahu pembatalan puasa). Jika ia tdk lupa dan iapun tahu hukumnya maka batallah puasa karena makan dan minumnya.


Materi ke 3

3. والثَّالِثُ الْجِمَاعُ عَامِدًا، وَأَمَّالْجِمَاعُ نَاسِيًا فَكَالْاَكْلِ نَاسِيًا
Fardhu puasa yang ketiga dari yang empat yaitu menahan Jima’ (bersetubuh) halnya disengaja (siang hari), adapun Jima’ halnya lupa sedang berpuasa maka hukumnya sama seperti lupa makan dan minum saat berpuasa (tidak batal)

4. وَالرَّابِعُ تَعَمَّدُالْقَيْءِ فَلَوْ غَلَبَهُ اَلْقَيْءِ لَمْ يَبْطُلْ صَوْمُهُ
Fardhu puasa yang keempat yaitu menahan dari muntah yang disengaja, maka seandainya muntah bukan disengaja orang tsb, maka tidaklah batal puasanya.
---------->><<---------


Materi ke 4

PERKARA YG MEMBATALKAN PUASA :

وَالّذِيْ يَفْطُرُ بِهِ اَلصَّائِمُ عَشَرَةُ اَشْيَآءَ
yang membatalkan puasa itu ada 10 perkara :

1-2اَحَدُ هَا وَثَانِهَا مَا وَصَلَ عَمْدًا إِلىَ الْجَوْفِ اَلْمُنْفَتِحِ أَوْغَيْرِالْمُنْفَتِحِ كَالْوُصُوْلِ مِنْ مَأْمُوْمَةٍ إِلىَ الْرَأْسِ وَالْمُرَادُ اِمْسَاكُ صَأئِمِ عَنْ وُصُوْلِ عَيْنٍ اِلَى مَايُسَمَّى جَوْفًا
Yang pertama dan yang kedua dari yang sepuluh yaitu sesuatu yang dilakukan dg sengaja masuk ke jauf (rongga)
baik yg terbuka asli (yang tembus ke bagian dalam tubuh seperti mulut, hidung, telinga dan lain-lain)
maupun yang aslinya tidak terbuka seperti lubang baru karena suatu kecelakaan/operasi dan tembus ke dalam kepala.
Maksudnya adalah orang yang berpuasa harus mencegah masuknya sesuatu (benda) ke dalam jauf (rongga).

3.وَالثّالِثُ اَلْحُقْنَةُ فِيْ اَجَدِالسَّبِيْلَيْنِ وَهِيَ دَوَاءٌ يَحْقُنُ بِهِ الْمَرِيْضُ فِيْ قُبُلٍ اَوْدُبُرٍ اَلْمُعَبَّرِعَنْهُمَا فِى الْمَتْنِ بِالسَّبِيْلَيْنِ
Dan pembatal yang ketiga yaitu memasukan obat pada salah satu dari 2 lubang kemaluan, yaitu memasukan obat melalui lubang kubul (lubang kencing) atau dubur (lubang anus) bagi org sakit ( semisal ambeien dll).
kubul dan dubur inilah yg dimaksud dgn lafadz sabilaini السَّبِيْلَيْنِ pada kitab matan (taqrib).
---------->><<---------


Materi ke 5


PERKARA YG MEMBATALKAN PUASA (lanjutan) :

4. وَالرَّابِعُ اَلْقَيْءُ عَمْدًا فَإِنْ لَمْ يَعْتَمِدْ لَمْ يَبْطُلْ صَوْمُهُ كَمَا سَبَقَ
4. muntah dg disengaja, maka seandainya tidak disengaja tidaklah batal puasanya seperti keterangan yg lalu.

5. وَالْخَامِسُ اَلْوَطْءُ عَمْدًا فِى الْفَرْجِ ، فَلاَ يَفْطُرُ اَلصَّائِمُ بِالْجِمَاعِ نَاسِيًا كَمَا سَبَقَ
5. wathi (bersetubuh) dg disengaja pada farji (miss v), maka tidaklah batal orang yang berpuasa sebab bersetubuh karena lupa seperti perkara yang sudah dituturkan sbelumnya.

6. وَالسَّادِسُ اَلْاِنْزَالُ ، وَهُوَ خُرُجُ الْمَنِيِّ عَنْ مُبَاشَرَةٍ بِلاَ جِمَاعٍ مُحَرَّمًا كَإِخْرَاجِهِ بِيَدِّهِ أَوْ غَيْرَ مُحَرَّمٍ كَإِخْرَاجِهِ بِيَدِّ زَوْجَتِهِ أَوْجَارِيَتِهِ بِمُبَاشَرَةٍ عَنْ خُرُجِ الءمَنِيِّ بِاحْتِلَاَمٍ فَلَا إِفْـطَارَبِهِ جَزْمًا
6. inzal yaitu keluarnya sperma karena bersentuhan kulit tanpa jima’ ; baik yg hukumnya haram seperti melakukan onani sendiri , atau yg hukumnya tdk haram seperti onani dengan tangan istrinya atau gundiknya.
Maka jika keluarnya sperma bukan karena bersentuhan kulit (rangsangan) seperti disebabkan mimpi, maka tidaklah batal puasanya.

7-10. وَالسَّابِعُ إِلَى آخِرِ الْعَشَرَةِ : أَلْحَيْضُ، وَالنِّفَاسُ، وَالْجُنُوْنُ، وَالرِّدَّةُ.
7.Haidh
8. Nifas
9. Gila
10. Murtad.

فَمَتَى طَرَءَ شَيْءٌ مِنْهَا فِيْ اَثْنَاءِالصَّوْمِ ابطله
Maka kapan saja terjadi salah satu dari 10 perkara tsb saat puasa maka batal lah puasanya.
---------->><<---------


Materi ke 6

KESUNNAHAN DALAM PUASA

وَيُسْتَحَبُّ فِى الصَّوْمِ ثَلَاثَةُ أَشْيَآءَ :
Dan disunnahkan saat berpuasa 3 perkara :

أَحَدُهَا تَعْجِلُ الْفِطْرِ إِنْ تَحَقَّقَ اَلصَّائِمُ غُـرُبَ الشَّمْسِ، فَإِنْ شَكَّ فَلاَ يُعَجِّلُ الْفِطْرَ وَيُسَنُّ اَنْ يُفْطِرَ عَلَى تَمَرٍ وَاِلَّا فَمَاءٍ
1. menyegerakan berbuka, jika jelas dan yakin terhadap terbenamnya matahari (maghrib/waktu berbuka). Jika masih ragu maka tidak boleh menyegerakan berbuka puasa. Disunnahkan juga berbuka puasa dengan kurma, jika tak ada kurma maka dengan air putih.

وَالثَّانِى تَأْخِيْرُالسَّحُوْرِ مَالَمْ يَقَعْ فِىْ شَكٍّ وَيَحْصُلُ السَّحُوْرُ بِقَلِيْلِ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ
2. mengakhirkan sahur selama tak ada keraguan (datangnya waktu subuh) dan telah dihukumi sah sahurnya meski dengan sedikit makan dan minum.

وَالثَّالِثُ تَرْكُ الْهُجْرِ اَيْ الْفُخْشِ مِنَ الْكَلَاَمِ الْفَاخِشِ فَيَصُوْنُ اَلصَّائِمُ لِسَانُهُ عَنِ الْكَذِبِ وَالْغِيْبَةِ وَنَحْوِ ذَالِكَ كَالشَّتْمِ وَإِنْ شَتَمَهُ اَحَدٌ فَلْيَقُلْ مَرَّتَيْنِ اَوْ ثَلَاثًا إِنِّىْ صَائِمٌ إِمَّا بِلِسَانِهِ كَمَا قَالَ النَّوَوِيُّ فِيْ الْاَذْكَارِ اَوْ بِقَلْبِهِ كَمَا نَقَلَهُ اَلرَّفِعِيُّ عَنِ الْأَئِمَّةِ وَاقْتَصَرَ عَلَيْهِ
3. meninggalkan perkataan kotor. Maka hendaklah orang yang berpuasa menjaga lisannya dari perkataan bohong, ghibah (gosip) dll. seperti mengumpat. Dan jika ada seseorang yang mengumpat pada org yg berpuasa maka hendaklah ia berkata 2 kali atau 3 kali dengan ucapan “ innii shoo`imun” (sesungguhnya saya sedang berpuasa). Boleh dg lisan saja seperti pendapat Al Imam nawawi rahimahullah pada kitab Al Adzkar atau dengan hatinya sebagaimana pendapat Al Imam Rofi’i dari para Imam.
---------->><<---------


Materi ke 7

PUASA YANG TERLARANG

وَيَحْرُمُ صِيَامُ خَمْسَةِ اَيَّامٍ : اَلْعِيْدَانِ اَيْ صَوْمُ يَوْمِ عِيْدِالْفِطْرِ وَعِيْدِالْأَضْحَى وَاَيَّامِ التَّشْرِيْقِ وَهِيَ اَلثَّلَاثَةُ اَلَّتِيْ بَعْدَيَوْمِ النَحْرِ
Diharamkan berpuasa pada 5 hari :
yang pertama dan kedua yaitu pada hari raya ‘idul fithri dan hari raya ‘idul adh-ha dan pada hari Tasyrik yaitu 3 hari setelah idul kurban.

وَيَكْرَهُ تَحْرِيْمًا صَوْمُ يَوْمِ الشَّكِّ بِلَاسَبَبٍ يَقْتَضِيْ صَوْمَهُ وَاَشَارَالْمُصَنِّفُ لِبَعْضِ صُوَرِ هَاذَاالسَّبَبِ بِقَوْلِهِ اِلَّا اَنْ يُوَافِقَ عَادَةٌلَهُ فِيْ تَطَوُّعِهِ كَمَنْ عَادَتُهُ صِيَامُ يَوْمٍ وَإِفْطَارُ يَوْمٍ فَوَافَقَ صَوْمُهُ يَوْمَ الشَّكِّ وَلَهُ صِيَامُ يَوْمِ الشَّكِّ اَيْضًا عَنْ قَضَاءٍ وَنَذَرٍ. وَيَوْمُ الشَّكِ هُوَ يَوْمُ الثَّلاَثِيْنَ مِنْ شَعْبَانَ اِذْ لَمْ يَرَ اَلْهِلاَلُ لَيْلَتَهَا مِنَ الصَّحْوِ اَوْتَحَدَّثَ النَّاسُ بِرُؤْيَتِهِ وَلَمْ يَعْلَمْ عَدْلٌ رَوَاهُ اَوْشَهِدَ بِرُؤْيَتِهِ صِبْيَانٌ اَوْعَبِيْدٌ اَوْفَسَقَهُ.
Dan diharamkan (makruh tahrim) berpuasa pada yaumus syak tanpa ada sebab, Yaitu:
1. adanya kebiasaan orang tersebut melakukan puasa sunnah, seperti kebiasaan puasa daud jika bertepatan dengan yaumus syak, maka boleh bagi orang tersebut berpuasa pada hari itu,
2. puasanya berupa qodho dan puasa nadzar.
YAUMUS SYAK
artinya : hari yang meragukan (sdh masuk ramadhan apa belum) maksudnya adalah hari ke 30 dibulan sya’ban
1. jika TIDAK TERLIHAT Hilal pada malam harinya padahal cuacanya terang (tak ada awan) sedang ada kabar orang yang telah melihat hilal akan tetapi tidak diketahui orang tsb adil atau tidaknya.
2. atau hilal terlihat oleh anak kecil, hamba sahaya atau orang fasiq. (Orang2 yg tertolak persaksiannya).

Keterangan :
Perbedaan MAKRUH TAHRIM dengan HARAM

والفرق بين كراهة التحريم والحرام مع أن كلا يقتضي الإثم أن كراهة التحريم ما ثبتت بدليل يحتمل التأويل والحرام ما ثبت بدليل قطعي لا يحتمل التأويل من كتاب أو سنة أو إجماع أو قياس

Perbedaan antara makruh tahrim dan Haram yang kedua-duanya berakibat dosa
Makruh Tahrim : Ketetapan hukum yang berdasarkan dalil yang masih memungkinkan dita’wil (ditafsiiri)
Haram : Ketetapan hukum yang berdasarkan dalil yang tidak dapat lagi dita’wili baik berdasarkan alQuran, Hadits, Ijma ataupun Qiyas.
I’aanah at-Thoolibiin I/121.
---------->><<---------


Materi ke 8

KIFARAT PUASA

وَمَنْ وَطِئَ فِيْ نَهَارِرَمْضَانَ حَالَ كَوْنِهِ عَامِدًا فِيْ الْفَرِجِ وَهُوَ مُكَلَّفٌ بِالصَّوْمِ وَنَوَى مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ اَثِمٌ بِهَذَالْوَطْئِ لِاَجْلِ الصَّوْمِ، فعَلَيْهِ اَلْقَضَآءُ وَالْكِفَارَةُ
Barang siapa yang melakukan JIMA disiang hari bulan romadhon dg disengaja pada farji sedangkan ia terkena taklif (hukum wajib) puasa serta telah berniat pada malam harinya dan ia berdosa disebabkan melakukan persetubuhan karena (melanggar) kemuliaan puasa, maka WAJIB baginya mengqodho puasa dan membayar kifarat.

وَهِيَ عِتْقُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ وَفِيْ بَعْضِ النُّسَخِ سَلِيْمَةٍ مِنَ الْعُيُوْبِ اَلمُضِرَّةِ بِالْعَمَلِ وَالْكَسْبِ فَإِنْ لَمْ يَجِدْهَا فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ صَوْمَهُمَا فَإِطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًا اَوْ فَقِيْرًا لِكُلِّ مِسْكِيْنٍ مُدٌّ اَيْ مِمَّا يُجْزِءُ فِيْ صَدَقَةِ الْفِطْر
Maksud kifarat disini yaitu :
1. memerdekakan hamba sahaya (budak) mukmin. Dan menurut sebagian versi cetakan kitab : yang selamat dari ‘aib yang mengganggu amal dan pekerjaan.
2. Jika ia tidak menemukan budak tersebut, maka wajib baginya berpuasa 2 bulan berturut-turut,
3. jika tidak kuasa untuk berpuasa 2 bulan berturut-turut maka wajib memberi makan kepada 60 orang miskin atau orang faqir tiap-tiapnya 1 mud (675 gram) dari makanan pokok yg dikeluarkan pada zakat fitrah.

Ketiga pilihan itu tidak tersusun secara opsional, tapi kewajiban yang harus dilakukan secara berurutan. Artinya, kafarat nomor satu harus dilakukan terlebih dulu. Jika berhalangan, baru memilih opsi dua. Begitu juga, ketika opsi dua sudah dicoba namun ternyata lagi-lagi gagal, maka opsi ketiga boleh menjadi pilihan.

ِ فَإِنْ عَجَزَ عَنِ الْجَمِيْعِ اِسْتَقَرَّتْ اَلْكِفَارَةُ فِيْ ذِمَّتِهِ فَإِذَا قَـدَرَ بَعْدَ ذَلِكَ عَلَى خَصْلَةٍ مِنْ خِصَالِ الْكَفَارَةِ فَعَلَهَا.
Jika ia tak kuasa membayar semua tiga hal diatas itu MAKA kifarat menjadi tanggungan orang tersebut dan jika setelah itu, ia kuasa melakukan salah satu dari 3 kifarat diatas maka lakukanlah kifarat tersebut.

---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

UKM-KI SIB Adakan Diklat Lapang PASIB


Jember- Kegiatan diklat lapang Penerimaan Anggota SIB (PASIB) dilaksanakan di pantai payangan pada Senin (7/5/2018). Acara yang dibuka secara langsung oleh Raka, ketua umum UKM-KI SIB tersebut sedikit mengalami kendala.

“ Jadwal pelaksanaan kegiatan diklat lapang ini sebenarnya berbenturan dengan agenda yang lain. Terutama dari pihak panitia pelaksana, yang harus pandai membagi waktu disela-sela kesibukan kuliah mereka untuk mempersiapkan kegiatan ini”, ujar Fadel, salah satu pengurus SIB.






Keterlambatan berangkat karena mobil angkutan tak kunjung datang, tenda  yang masih digunakan untuk acara di luar, dan agenda acara yang molor menunjukan adanya ketidaksiapan panitia dalam melaksanakan kegiatan diklat lapang tersebut. Akan tetapi, berkat usaha dan inisiatif dari panitia dan pengurus, acara diklat lapang tersebut dapat berjalan dengan baik.

Tujuan dari serangkaian kegiatan penerimaan anggota SIB yang terdiri dari Pra-PASIB, PASIB Ruang, Kuliah Umum PASIB dan diakhiri oleh PASIB Lapang, sejatinya adalah untuk memperkenalkan dan memberikan bekal berupa wawasan kepada calon anggota sebelum mereka berproses dan mengabdi di UKM-KI Studi Islam Berkala.



Beberapa dari keseluruhan rangkaian acara dalam PASIB Lapang 2018.



Seperti halnya PASIB ruang, dalam kegiatan PASIB lapang ini, calon anggota juga mendapatkan materi, yakni terkait dengan kepemimpinan yang diberikan oleh rekan Tutus Bachtiar, alumni Pengurus SIB. Selain materi, para calon anggota juga menjalani rangkaian agenda seperti permainan  guna mengenalkan anggota satu sama lainnya, yang kemudian nantinya hari pertama diakhiri dengan bai'at yang dipandu oleh para pengurus.

“Harapan dari diadakannya serangkaian kegiatan PASIB lapang, selain untuk memberikan pendidikan dasar untuk bekal berproses di dalam SIB, juga diharapkan dapat membentuk kader yang kuat, tangguh, professional, bertanggung jawab dan siap menerima perbedaan yang nantinya bisa menjadi motor penggerak di dalam suatu masyarakat nantinya”, tutup Raka dalam pembukaan yang disampaikan.

HUKUM DO'A BERJAMAAH SETELAH SHOLAT WAJIB BERJAMAAH

SYI'AR ONLINE SIB
31 MEI 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

HUKUM DO'A BERJAMAAH SETELAH SHOLAT WAJIB BERJAMAAH

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
(سورة غافر ٤٠: آية ٦٠)
"Dan tuhanmu berfirman, berdoalah kepada-Ku, niscaya akan aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
(QS. Ghafir Ayat 60)

قَالَ قَدْ اُجِيْبَتْ دَّعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيْمَا وَلَا تَتَّبِعٰٓنِّ سَبِيْلَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ
(سورة يونس ١٠: آية ٨٩)
"Dia Allah ﷻ berfirman, sungguh telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan jangan sekali-kali kamu mengikuti jalan orang yang tidak mengetahui".
(QS. Yunus Ayat 89)

كتاب جامع الأحاديث – (17 / 36) :
رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: لا يجتمع ملأ فيدعو بعضهم ويؤمن بعضهم إلا أجابهم الله." رواه الطبراني في الكبير و الحاكم في المستدرك وقال صحيح على شرط مسلم، وقال الحافظ الهيثمي في مجمع الزوائد: رجاله رجال الصحيح غير ابن لهيعة وهو حسن الحديث.
(الطبرانى ، والحاكم ، والبيهقى)
Rasulullah ﷺ bersabda :
"Tidaklah sekelompok orang berdo’a kemudian saling mengaminkan, maka do’anya akan dikabulkan oleh Allah ﷻ".
(Ath-Thabarani, al-Hakim dan al-Baihaqi, dikutip dari Kitab Jami’ul Ahadis)

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

DOA HARI KE-14 BULAN RAMADHAN

SYI'AR ONLINE SIB
30 MEI 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ


DOA HARI KE 14 BULAN RAMADHAN

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي فِيْهِ طَاعَةَ الْخَاشِعِيْنَ، وَاشْرَحْ فِيْهِ صَدْرِي بِاِنَابَةِ الْمُخْبِتِيْنَ، بِاَمَانِكَ يَا اَمَانَ الْخَائِفِيْنَ
Ya Allah, anugerahkan aku di dalamnya ketaatan orang-orang yang khusyu’, lapangkan dadaku dengan taubatnya orang-orang yang memperoleh ketentraman, dengan keamanan-Mu wahai yang memberi rasa aman kepada orang-orang yang ketakutan".

آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين
---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

ORANG YANG MENDAPATI BULAN RAMADHAN TETAPI TIDAK DIAMPUNI, SUNGGUH SANGAT RUGI

SYI'AR ONLINE SIB
28 MEI 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

ORANG YANG MENDAPATI BULAN RAMADHAN TETAPI TIDAK DIAMPUNI, SUNGGUH SANGAT RUGI

Termasuk yang manakah kita? Apakah kita termasuk orang-orang yang beruntung sehingga keluar dari bulan Ramadhan dalam keadaan diampuni dosa-dosa kita? Ataukah kita termasuk yang merugi dan bahkan mendapat do'a keburukan dari Jibril?

"Sungguh merugi seseorang yang mendapati bulan Ramadhan, lalu ia keluar darinya sebelum ia diampuni (dosa-dosanya)".
(HR. At-Tirmidzi)


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم صَعِدَ الْمِنْبَرَ ، فَقَالَ : آمِينَ ، آمِينَ ، آمِينَ ، فَقِيلَ : يَا رَسُولَ اللهِ ، إِنَّكَ حِينَ صَعِدْتَ الْمِنْبَرَ قُلْتَ : آمِينَ ، آمِينَ ، آمِينَ ؟ قَالَ : إِنَّ جِبْرِيلَ آتَانِي فَقَالَ : مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغَفَرْ لَهُ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ ، قُلْ آمِينَ فَقُلْتُ : آمِينَ ، وَمَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ ، أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُبِرَّهُمَا فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ ، قُلْ : آمِينَ ، فَقُلْتُ : آمِينَ ، وَمَنْ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبَعْدَهُ اللَّهُ , قُلْ : آمِينَ , قُلْتُ : آمِينَ.
"Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menaiki mimbar lalu beliau bersabda “Amin, amin, amin,” lalau beliau ditanya : “Sesungguhnya engkau ketika naik ke atas mimbar mengucapkan “Amin, amin, amin?”, beliau menjawab : “Sesungguhnya Jibril alaihissalam telah mendatangiku, ia berkata : “Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan dan tidak diampuni dosanya akhirnya ia masuk ke dalam neraka dan dijauhkan Allah (dari surga), katakanlah: “Amin”, lalu akupun mengucapkan: “Amin”, Ia berkata: “Barangsiapa yang mendapati kedua orangtunya atau salah satunya tetapi ia tidak berbakti kepada keduanya maka tidak diampuni dosanya dan ia masuk ke dalam neraka dan dijauhkan Allah (dari surga), katakanlah : “Amin”, lalu akupun mengucapkan : “Amin”, ia berkata: “Barangsiapa yang disebutkan namamu didepanya dan ia tidak bershalawat atasmu lalu ia meninggal dan masuk ke dalam neraka dan dijauhkan Allah (dari surga), katakanlah: “Amin”, lalu akupun mengucapkan: “Amin".
(HR. Ibnu Hibba dan Ibnu Khuzaimah)


Jagalah puasa dari hal-hal yang mengurangi pahalanya :

قَالَ جَابِرٌ : إذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُك وَبَصَرُك وَلِسَانُك عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَإِثْمَ ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ ، وَلْيَكُنْ عَلَيْك وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ ، وَلاَ تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءً.
Berkata Jabir radhiyallahu ‘anhu :
Jika kamu berpuasa maka berpuasalah pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa, tinggalkan dari menyakiti tetangga dan hendaknya kamu penuh ketenangan dan wibawa pada hari puasamu, dan jangan samakan hari berbukamu (maksudnya tidak berpuasa-pent) sama dengan hari puasamu".
(Atsar riwayat Ibnu Abi Syaibah, no. 8973)


عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ لَيْسَ الصِّيَامُ مِنْ الشَّرَابِ وَالطَّعَامِ وَحْدَهُ; وَلَكِنَّهُ مِنْ الْكَذِبِ, وَالْبَاطِلِ وَاللَّغْوِ
Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata :
"Bukanlah berpuasa dari makan dan minum saja, akan tetapi (berpuasa juga) dari dusta, kebatilan dan perbuatan sia-sia".

Kira-kira termasuk yang manakah kita?

---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

UBAN RASULULLAH SAW

SYI'AR ONLINE SIB
25 MEI 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ
UBAN RASULULLAH SAW

ﻋﻦ ﻗﺘﺎﺩﺓ ﻗﺎﻝ : ﻗﻠﺖ ﻷﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ : ﻫﻞ ﺧﻀﺐ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ؟ ﻗﺎﻝ : ‏« ﻟﻢ ﻳﺒﻠﻎ ﺫﻟﻚ، ﺇﻧﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺷﻴﺒﺎ ﻓﻲ ﺻﺪﻏﻴﻪ ‏» ‏« ﻭﻟﻜﻦ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ، ﺧﻀﺐ ﺑﺎﻟﺤﻨﺎﺀ ﻭﺍﻟﻜﺘﻢ ».
Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik r.a. "Pernahkah Rasulullah saw. menyemir rambutnya yang telah beruban"?
Anas bin Malik menjawab: "Tidak sampai demikian, hanya beberapa lembar uban saja di pelipisnya. Namun Abu Bakar r.a. pernah mewarnai (rambutnya yang memutih) dengan daun pacar dan katam"

Katam adalah sejenis tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk memerahi rambut sedangkan warnanya merah tua.


ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﻗﺎﻝ : ‏« ﻣﺎ ﻋﺪﺩﺕ ﻓﻲ ﺭﺃﺱ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻟﺤﻴﺘﻪ ﺇﻻ ﺃﺭﺑﻊ ﻉ ﺷﺮﺓ ﺷﻌﺮﺓ ﺑﻴﻀﺎﺀ ».
Anas berkata : " tiadalah aku menghitung di kepala Rasululloh shollallohu alaihi wasallam dan juga jenggotnya kecuali ada 14 rambut berwarna putih".


ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﻗﺪ ﺷﺒﺖ، ﻗﺎﻝ : ‏« ﺷﻴﺒﺘﻨﻲ ﻫﻮﺩ، ﻭﺍﻟﻮﺍﻗﻌﺔ، ﻭﺍﻟﻤﺮﺳﻼﺕ، ﻭﻋﻢ ﻳﺘﺴﺎﺀﻟﻮﻥ، ﻭﺇﺫﺍ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻛﻮﺭﺕ ».
Dalam suatu riwayat Ibnu `Abbas r.a. mengemukakan: Abu Bakar r.a. berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh Anda telah beruban".
Rasulullah saw. bersabda: "Surah Hud, Surah al Waqi'ah, Surah al Mursalat, Surah Amma Yatasa'alun dan Surah Idzasy-Syamsu kuwwirat, menyebabkan aku beruban".

KITAB AS SYAMAIL KARYA IMAM TIRMIDZI
---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

CARA BERSISIR RASULULLAH SAW

SYI'AR ONLINE SIB
24 MEI 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

CARA BERSISIR RASULULLAH SAW

ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﻗﺎﻝ : ‏« ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻜﺜﺮ ﺩﻫﻦ ﺭﺃﺳﻪ ﻭﺗﺴﺮﻳﺢ ﻟﺤﻴﺘﻪ، ﻭﻳﻜﺜﺮ ﺍﻟﻘﻨﺎﻉ ﺣﺘﻰ ﻛﺄﻥ ﺛﻮﺑﻪ ﺛﻮﺏ ﺯﻳﺎﺕ .
"Rasulullah saw sering meminyaki rambutnya, menyisir janggutnya dan sering waktu menyisir rambutnya beliau menutupi (bahunya) dengan kain kerudung. Kain kerudung itu demikian berminyak seakan-akan kain tukang minyak".


ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﻐﻔﻞ، ﻗﺎﻝ : ‏« ﻧﻬﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻦ ﺍﻟﺘﺮﺟﻞ ﺇﻻ ﻏﺒﺎ ».
"Rasulullah saw melarang bersisir kecuali sekali-kali".
Yang dilarang ialah bersisir layaknya wanita pesolek.

KITAB AS SYAMAIL KARYA IMAM TIRMIDZI
---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

RAMBUT RASULULLAH SAW

SYI'AR ONLINE SIB
23 MEI 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

RAMBUT RASULULLAH SAW

ﻋَﻦْ ﺃﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ، ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﻥَ ﺷَﻌَﺮُ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇِﻟَﻰ ﻧِﺼْﻒِ ﺃُﺫُﻧَﻴْﻪِ .
"Rambut Rasulullah saw mencapai pertengahan kedua telinganya".


ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺒَﺮَﺍﺀِ ﺑْﻦِ ﻋَﺎﺯِﺏٍ، ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣَﺮْﺑُﻮﻋًﺎ، ﺑَﻌِﻴﺪَ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﻤِﻨْﻜَﺒَﻴْﻦِ، ﻭَﻛَﺎﻧَﺖْ ﺟُﻤَّﺘُﻪُ ﺗَﻀْﺮِﺏُ ﺷَﺤْﻤَﺔَ ﺃُﺫُﻧَﻴْﻪِ .
"Rasulullah saw adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang, sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya".


ﻋَﻦْ ﻗَﺘَﺎﺩَﺓَ، ﻗَﺎﻝَ : ﻗُﻠْﺖُ ﻷَﻧَﺲٍ : ﻛَﻴْﻒَ ﻛَﺎﻥَ ﺷَﻌَﺮُ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﺑِﺎﻟْﺠَﻌْﺪِ، ﻭَﻻ ﺑِﺎﻟﺴَّﺒْﻂِ، ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺒْﻠُﻎُ ﺷَﻌَﺮُﻩُ ﺷَﺤْﻤَﺔَ ﺃُﺫُﻧَﻴْﻪِ .
"Rambut Rasulullah saw tidak terlampau keriting, tidak pula lurus kaku, rambutnya mencapai kedua daun telingannya"


ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ : ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺴْﺪِﻝُ ﺷَﻌَﺮَﻩُ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑْﻦُ ﺍﻟْﻤُﺒَﺎﺭَﻙِ، ﻋَﻦْ ﻳُﻮﻧُﺲَ ﺑْﻦِ ﻳَﺰِﻳﺪَ، ﻋَﻦِ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻱِّ، ﻗَﺎﻝَ : ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋُﺒَﻴْﺪُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑْﻮَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ ﻳَﻔْﺮِﻗُﻮﻥَ ﺭُﺅُﻭﺳَﻬُﻢْ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺃَﻫْﻞُ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻳُﺴْﺪِﻟُﻮﻥَ ﺭُﺅُﻭﺳَﻬُﻢْ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳُﺤِﺐُّ ﻣُﻮَﺍﻓَﻘَﺔَ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻓِﻴﻤَﺎ ﻟَﻢْ ﻳُﺆْﻣَﺮْ ﻓِﻴﻪِ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ، ﺛُﻢَّ ﻓَﺮَﻕَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺭَﺃْﺳَﻪُ .
"Sesungguhnya Rasulullah saw dulunya menyisir rambutnya ke belakang, sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambut mereka ke kiri dan ke kanan, dan Ahlul Kitab menyisir rambutnya ke belakang. Selama tidak ada perintah lain, Rasulullah saw Senang menyesuaikan diri dengan Ahlul Kitab. Kemudian, Rasulullah saw menyisir rambutnya ke kiri dan ke kanan".

KITAB AS SYAMAIL KARYA IMAM TIRMIDZI
---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

BENTUK KHOTAM (TANDA/CAP) NUBUWWAH

SYI'AR ONLINE SIB
22 MEI 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

BENTUK KHOTAM (TANDA/CAP) NUBUWWAH

«رأيت الخاتم بين كتفي رسول الله صلى الله عليه وسلم غدة حمراء مثل بيضة الحمامة».
"Aku pernah melihat khatam (kenabian). Ia terletak antara kedua bahu Rasulullah saw. Bentuknya seperti sepotong daging berwarna merah sebesar telur burung dara".


كان علي، إذا وصف رسول الله صلى الله عليه وسلم- فذكر الحديث بطوله- وقال: «بين كتفيه خاتم النبوة، وهو خاتم النبيين».
"Apabila `Ali r.a menceritakan sifat Rasulullah saw maka ia akan bercerita panjang lebar dan ia akan berkata : Diantara kedua bahunya terdapat Khatam kenabian, yaitu khatam para Nabi".


قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: «يا أبا زيد، ادن مني فامسح ظهري»، فمسحت ظهره، فوقعت أصابعي على الخاتم قلت: وما الخاتم؟ قال: «شعرات مجتمعات».
Dalam suatu riwayat, Alba'bin Ahmar al Yasykuri mengadakan dialog dengan Abu Zaid `Amr bin Akhthab al Anshari r.a. sbb :
"Abu Zaid berkata Rasulullah saw bersabda kepadaku : `Wahai Abu Zaid mendekatlah kepadaku dan usaplah punggungku'. Maka punggungnya kuusap, dan terasa jari jemariku menyentuh Khatam. Aku (alba' bin Ahmar al Yasykuri) bertanya kepada Abu Zaid : `Apakah Khatam itu?' Abu Zaid menjawab: `kumpulan bulu-bulu".

KITAB AS SYAMAIL KARYA IMAM TIRMIDZI
---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

BENTUK TUBUH RASULULLAH

SYI'AR ONLINE SIB
21 MEI 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

BENTUK TUBUH RASULULLAH

«كان رسول الله صلى الله عليه وسلم ليس بالطويل البائن، ولا بالقصير، ولا بالأبيض الأمهق، ولا بالآدم ولا بالجعد القطط ولا بالسبط، بعثه الله تعالى على رأس أربعين سنة، فأقام بمكة عشر سنين، وبالمدينة عشر سنين، وتوفاه الله تعالى على رأس ستين سنة، وليس في رأسه ولحيته عشرون شعرة بيضاء».
"Rasulullah bukanlah orang yang berperawakan terlalu tinggi, namun tidak pula pendek. Kulitnya tidak putih bule juga tidak sawo matang. Rambutnya ikal, tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku. Beliau diangkat Allah (menjadi rasul) dalam usia empat puluh tahun. Beliau tingal di Mekkah (sebagai Rasul) sepuluh tahun dan di madinah sepuluh tahun. Beliau pulang ke Rahmatullah dalam usia permulaan enam puluh tahun. Pada kepala dan janggutnya tidak terdapat sampai dua puluh lembar rambut yang telah berwarna putih".


«ما رأيت من ذي لمة في حلة حمراء أحسن من رسول الله، له شعر يضرب منكبيه، بعيد ما بين المنكبين، لم يكن بالقصير ولا بالطويل».
"Aku tak pernah melihat orang yang berambut panjang terurus rapi, dengan mengenakan pakaian merah, yang lebih tampan dari Rasulullah saw.
Rambutnya mencapai kedua bahunya. Kedua bahunya bidang. Beliau bukanlah seorang yang berperawakan pendek dan tidak pula terlampau tinggi".


«لم يكن رسول الله بالطويل الممغط، ولا بالقصير المتردد، وكان ربعة من القوم، لم يكن بالجعد القطط، ولا بالسبط، كان جعدا رجلا، ولم يكن بالمطهم ولا بالمكلثم، وكان في وجهه تدوير أبيض مشرب، أدعج العينين، أهدب الأشفار، جليل المشاش والكتد، أجرد ذو مسربة، شثن الكفين والقدمين، إذا مشى تقلع كأنما ينحط في صبب، وإذا التفت التفت معا، بين كتفيه خاتم النبوة، وهو خاتم النبيين، أجود الناس صدرا، وأصدق الناس لهجة، وألينهم عريكة، وأكرمهم عشرة، من رآه بديهة هابه، ومن خالطه معرفة أحبه، يقول ناعته: لم أر قبله ولا بعده مثله صلى الله عليه وسلم»
"Rasulullah tidak berperawakan terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek. Beliau berperawakan sedang diantara kaumnya. Rambut tidak keriting bergulung dan tidak pula lurus kaku, melainkan ikal bergelombang. Badannya tidak gemuk, dagunya tidak lancip dan wajahnya agak bundar. Kulitnya putih kemerahmerahan. Matanya hitam pekat dan bulu matanya lentik. Bahunya bidang. Beliau memiliki bulu lebat yang memanjang dari dada sampai ke pusat. Tapak tangan dan kakinya terasa tebal. Bila Beliau berjalan, berjalan dengan tegap seakanakan Beliau turun ke tempat yang rendah. Bila Beliau berpaling maka seluruh badannya ikut berpaling. Diantara kedua bahunya terdapat Khatamun Nubuwah, yaitu tanda kenabian. Beliau memiliki hati yang paling pemurah diantara manusia. Ucapannya merupakan perkataan yang paling benar diantar semua orang. Perangainya amat lembut dan beliau paling ramah dalam pergaulan. Barang siapa melihatnya, pastilah akan menaruh hormat padanya. Dan barang siapa pernah berkumpul dengannya kemudian kenal dengannya tentulah ia akan mencintainya. Orang yang menceritakan sifatnya, pastilah akan berkata: "Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seistimewa Beliau shollallohu alaihi wasallam".


«عرض علي الأنبياء، فإذا موسى عليه السلام ضرب من الرجال، كأنه من رجال شنوءة، ورأيت عيسى ابن مريم عليه السلام، فإذا أقرب من رأيت به شبها عروة بن مسعود، ورأيت إبراهيم عليه السلام، فإذا أقرب من رأيت به شبها صاحبكم، يعني نفسه، ورأيت جبريل عليه السلام فإذا أقرب من رأيت به شبها دحية».
"Telah diperlihatkan kepadaku para Nabi. Adapun Nabi Musa a.s. bagaikan seorang laki laki dari suku Syanu'ah. Kulihat pula Nabi `Isa bin Maryan a.s. ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah `Urwah bin Mas'ud, Kulihat pula Nabi Ibranim a.s. ternyata orang yang mirip kepadanya adalah kawan kalian ini (yaitu Nabi saw sendiri). Kulihat jibril ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah Dihyah"


«كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أفلج الثنيتين، إذا تكلم رئي كالنور يخرج من بين ثناياه».
"Rasulullah mempunyai gigi seri yang renggang. Bila Beliau berbicara terlihat seperti ada cahaya yang memancar keluar antara kedua gigi serinya itu."

KITAB AS SYAMAIL KARYA IMAM TURMUDZI
---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

FADHILAH SHOLAT TARAWIH HARI KE-1 SAMPAI KE-16

SYI'AR ONLINE SIB


ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

FADHILAH SHOLAT TARAWIH

MALAM PERTAMA (1)

عن على بن ابى طالب رضى الله تعالى عنه انه قال سئل النبى عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال يخرج المؤمن من ذنبه فى اول ليلة كيوم ولدته امه
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib Ra. bahwa sesungguhnya Ali bertanya pada Nabi alaihis shalatu was salamu tentang keutamaan tarawih di bulan Ramadhan.
Maka Nabi menjawab : "pada malam pertama keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia di dunia."


MALAM KEDUA (2)

وفى الليلة الثانية يغفر له ولأبويه ان كان مؤمنين
Pada malam yang ke dua, orang yang sholat tarawih akan diampuni dosanya dan dosa ke dua orang tuanya jika keduanya mukmin.


MALAM KETIGA (3)

وفى الليلة الثالثة ينادي ملك من تحت العرش استأنف العمل غفر الله ما تقدم من ذنبك
Pada malam yang ke tiga, malaikat dibawah arasy berseru, mulailah melakukan amal kebaikan (shalat tarawih) maka ALLAH SWT akan mengampuni dosamu.


MALAM KEEMPAT (4)

وفى الليلة الرابعة له من الاجر مثل قراءة التورات والانجيل والزبور والفرقان
Pada malam yang ke empat, bagi yang melakukan tarawih dapat pahala sebagaimana pahala orang yang membaca kitab taurat, injil, zabur dan alqur'an.


MALAM KE LIMA (5)

وفى الليلة الخامسة اعطاه الله تعالى مثل من صلى فى المسجد الحرام و المسجد المدينة والمسجد الاقصى
Pada malam yang ke lima, ALLAH SWT memberikan pahala bagi yang tarawih sebagaimana pahalanya orang yang sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah atau Nabawi dan Masjidil Aqsha.


MALAM KE ENAM (6)

كتاب درة الناصحين :
وفى الليلة السادسة اعطاه الله تعالى ثواب من طاف بالبيت المعمور ويستغفر له كل حجر ومدر
Pada malam yang ke enam, ALLAH SWT memberikan pahala pada yang bertarawih sebagaimana pahalanya orang yang thawaf di baitul makmur dan setiap batu dan tanah memintakan ampunan padanya.

MEMANG TIDAK ADA DALAM HADIST, TAPI ADA DI KITAB DURROTUN NASIHIN karya Syekh Utsman Al-Khoubawy


MALAM KE TUJUH (7)

كتاب درة الناصحين :
وفى الليلة السابعة فكأنما ادرك موسى عليه السلام ونصره على فرعون وهامان
Pada malam yang ke tujuh, yang melakukan tarawih seakan-akan menemui zaman nabi Musa as dan menolongnya dari serangan Fir'aun dan Haman.


MEMANG TIDAK ADA DALAM HADIST, TAPI ADA DI KITAB DURROTUN NASIHIN karya Syekh Utsman Al-Khoubawy



MALAM KE DELAPAN (8)

كتاب درة الناصحين :
وفى الليلة الثامنة اعطاه الله تعالى ما اعطى ابراهيم عليه السلام
Pada malam yang ke delapan, ALLAH SWT akan memberi anugrah sebagaimana anugrah yang diberikan pada Nabi Ibrahim alaihis salam.

MEMANG TIDAK ADA DALAM HADIST, TAPI ADA DI KITAB DURROTUN NASIHIN karya Syekh Utsman Al-Khoubawy


MALAM KE SEMBILAN (9)

كتاب درة الناصحين :
وفى الليلة التاسعة فكأنما عبد الله تعالى عبادة النبى عليه الصلاة والسلام
Pada malam yang ke sembilan, seolah-olah orang yang tarawih beribadah pada ALLAH SWT sebagaimana ibadahnya para Nabi alaihis shalatu was salam.


MEMANG TIDAK ADA DALAM HADIST, TAPI ADA DI KITAB DURROTUN NASIHIN karya Syekh Utsman Al-Khoubawy


MALAM KE SEPULUH (10)

كتاب درة الناصحين :
وفى اليلة العاشرة يرزقه الله تعالى خيرى الدنيا والآخرة
Pada malam yang ke sepuluh, ALLAH SWT akan memberi rizki yang lebih bagus didunia maupun diakhirat bagi yang tarawih.

DURROTUN NASIHIN, BAB KEISTIMEWAAN BULAN ROMADHON


MALAM KE SEBELAS (11)

كتاب درة الناصحين :
وفى الليلة الحادى عشرة يخرج من الدنيا كيوم ولد من بطن امه
Pada malam yang ke sebelas, orang yang tarawih kelak ia akan keluar dari dunia (mati) seperti hari dimana ia baru dilahirkan dari perut ibunya.


DURROTUN NASIHIN, BAB KEISTIMEWAAN BULAN ROMADHON


MALAM KE DUABELAS (12)

كتاب درة الناصحين :
وفى الليلة الثانية عشرة جاء يوم القيامة ووجهه كالقمر ليلة البدر
Pada malam yang ke dua belas, pada saat hari kiamat datang wajahnya orang yang tarawih bersinar bagaikan rembulan di malam purnama.

DURROTUN NASIHIN, BAB KEISTIMEWAAN BULAN ROMADHON



MALAM KE TIGABELAS (13)

كتاب درة الناصحين :
وفى الليلة الثالثة عشرة جاء يوم القيامة أمنا من كل سوء
Pada malam yang ke tigabelas, pada saat hari kiamat tiba orang yang tarawih akan selamat dari segala macam keburukan.

DURROTUN NASIHIN, BAB KEISTIMEWAAN BULAN ROMADHON


MALAM KE EMPATBELAS (14)

وفى الليلة الرابعة عشرة جاءت الملائكة يشهدون له انه قد صلى التراويح فلا يحاسبه الله يوم القيامة
Pada malam yang ke empat belas, malaikat pada menjadi saksi bagi yang tarawih bahwa ia sudah melakukan sholat tarawih maka ALLAH SWT tidak menghisabnya besok di hari kiamat.

DURROTUN NASIHIN, BAB KEISTIMEWAAN BULAN ROMADHON


MALAM KE ENAM BELAS (16)

كتاب درة الناصحين :
وفى الليلة السادسة عشرة كتب الله له براءة النجاة من النار وبراءة الدخول من الجنة
Pada malam yang ke enam belas, ALLAH SWT akan mencatat kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk surga bagi yang tarawih.


KITAB DURROTUN NASIHIN, BAB KEISTIMEWAAN BULAN ROMADHON



---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

FIQH PUASA - HUKUM MAKAN SAHUR JAM 12 MALAM

SYI'AR ONLINE SIB
20 MEI 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

FIQH PUASA

HUKUM MAKAN SAHUR JAM 12 MALAM SUDAH MENDAPAT KESUNAHAN SAHUR



Dalam kitab Fathul Mu'in :

وسن لصائم رمضان وغيره تسحر وتأخيره ما لم يقع في شك وكونه على تمر لخبر فيهويحصل ولو بجرعة ماء.ويدخل وقته بنصف الليل.

Dalam ktab I'anatut Thalibin :

(قوله: ويدخل وقته) أي التسحر.(وقوله: بنصف الليل) أي بدخول نصف الليل - أي الثاني - قال في المغنى: وقيل يدخل بدخول السدس الأخير.اه.وفي المحلى - نقلا عن شرح المهذب - وقت السحور: بين نصف الليل وطلوع الفجر، وأنه يحصل بكثير المأكول وقليله.اه.(والحاصل) أن السحور يدخل وقته بنصف الليل، فالأكل قبله ليس بسحور، فلا يحصل به السنة، والأفضل تأخيره إلى قرب الفجر بقدر ما يسع قراءة خمسين آية

Kesunahan-kesunahan puasa dan ramadlan :

1. Bersegera fithr (berbuka) ketika meyakini terbenamnya matahari. Lain halnya ketika ragu-ragu, maka wajib atas seseorang untuk melakukan kehati-hatian dan mengakhirkan fithr (berbuka).

2. Suhur (sahur) meskipun dengan seteguk air, dan waktu suhur masuk mulai dari pertengahan malam.

3. Mengakhirkan suhur, sekiranya tidak dianggap buruk dalam mengakhirkan.

Dan sunnah menahan diri dari makam sebelum keluarnya fajar dengan semisal seukuran bacaan 50 ayat. ( ± 1/4 jam / 15 menit).

---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

JANGAN BIARKAN PUASA KITA TANPA PAHALA

SYI'AR ONLINE SIB
19 Mei 2018

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

JANGAN BIARKAN PUASA KITA TANPA PAHALA

Hakikat dari puasa sebenarnya bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. Betapa banyak orang mampu menahan lapar dan dahaga namun tidak kuasa menahan dirinya dari hal yang sia-sia. Ia berpuasa namun lisannya suka berdusta. Ia juga berpuasa namun kedua mata dan telinganya selalu mendengar dan melihat yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya. Begitu juga ia berpuasa akan tetapi waktunya terbuang sia-sia dipinggir jalan dan ngobrol kesana kemari tanpa ada faidahnya. Sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dalam haditsnya yang mulia :

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ ، وَرُبَّ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ قِيَامِهِ السَّهَرُ
Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut melainkan hanya rasa lapar dan dahaga. Dan betapa banyak orang yang sholat malam ia tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya begadang saja”. (HR. Ahmad)

Oleh karena itu agar puasa kita penuh dengan pahala maka hendaknya kita menjaga diri dan meninggalkan dari segala amalan yang menjadikan puasa kita sia-sia.
Sebenarnya banyak aktivitas sia-sia yang harus kita tinggalkan ketika dibulan Ramadhan agar puasa kita lebih bermanfaat. Ada perkara-perkara yang sifatnya wajib ditinggalkan dan ini kebanyakan orang telah memahaminya seperti makan, minum, berhubungan dan pembatal lainya. Akan tetapi dalam tulisan singkat ini, saya lebih menyoroti pada perkara-perkara yang dianggap biasa namun membuat puasa kita tidak berkualitas dihadapanNya.

---------->><<---------
ﻧﻮﺭ ﺧﻠﻴﺺ
والله أعلمُ بالـصـواب

SUSUNAN PENGURUS UKM-KI STUDI ISLAM BERKALA MASA KHIDMAT 2021-2022

SUSUNAN PENGURUS  UKM-KI STUDI ISLAM BERKALA MASA KHIDMAT 2021-2022 Berdasarkan sidang musyawarah anggota tahunan (MAT) pada 11-13 Desember ...